Peyakit Menular dan Pencegahannya

Cara Penularan Penyakit 

Pernahkan anda sakit karena memakan sesuatu ? Pernahkan Anda sakit secara tiba-tiba hanya karena Anda berada di sekitar orang yang sakit ? Pernahkah Anda sakit setelah anda meminjam pakaian orang lain ? penularan penyakit memang dapat terjadi melalui apa yang dimakan, dihirup melalui hidung atau apa yang disentuh? 

Menurut Ichsan, Yulianti, & Rejeki (1993) Penularan penyakit ke dalam tubuh seseorang dapat melalui cara berikut :

- Masuk melalui saluran pernapasan 
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui saluran pernapasan. Seseorang penderita mengeluarkan air ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila titik-titik ludah atau getah hidung atau udara mengandung bibit penyakit tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan karena tubuhnya sedang lemah maka orang tersebut akan sakit karena tertulari penyakit tersebut. 

- Masuk melalui pencernaan 
Bibit penyakit dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui saluran pencernaan. Bibit penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi. Hal ini akan terjadi bila seseorang memakan makanan atau minuman yang tidak bersih atau makan menggunakan perlatan yang tidak bersih atau makan dengan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Orang yang bukan pernderita akan tertulari penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh melalui rongga/saluran penernaan.
    
- Masuk melalui kulit 
Penyakit dapat masuk melalui kulit mengakibatkan penyakit pada kulit dan penyakit bukan pada kulit. Penyakit pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung antara penderita dengan orang lain, dapat pula melalui hubungan tidak langsung, yaitu calon penderita menggunakan peralatan yang telah digunakan oleh penderita.

Penyakit bukan penyakit kulit yang ditularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang tubuh melalui pembuluh darah setelah kulit calon penderita disengat atau digigit serangga. Cara penylarannya adalah serangga menyengat atau menggigit penderita, kemudian menggigit bukan penderita maka melalui alat sengat atau alat penggigitnya bibit penyakit akan masuk ke tubuh calon penderita melalui kulit lalu pembuluh darah.

Penyebab Penyakit Menular

Berikut merupakan makhluk hidup penyebab penyakit 

Serangga
Selain sebagai perantara untuk penyebaran penyakit, serangga dapat pula menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Contoh serangga sebagai perantara penyebaran penyakit adalah nyamuk, (penyakit malaria, demam berdarah, demam ebola) dan lalat (penyakit pencernaan). Contoh serangga penyebab penyakit Sarcoptes scabiei (penyakit kulit skabies).

Cacing 
Berbagai macam cacing dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Banyak ditemukan dimasyarakat kita adalah penyaki yang penyebabnya cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.

Protozoa
Protozoa merupakakn salah satu jenis bibit penyakit yang dapat menyerang manusia. Malaria merupakan salah satu contoh penyakiti yang disebabkan oleh suatu jenis protozoa.

Bakteri 
Banyak penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Kita tentu sudah mengenal penyakit TBC, kolera, difteri, disentri hasiler, dan lepra.penyakit tersebut disesbabkan oleh bakteri yang menginfeksi tubuh.

Virus 
Virus merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit. Tentu kita kenal dengan penyakit polio, campak, demam berdarah, hepatitis dan rebies. Semuanya disebabkan oleh virus.

Jamur
Beberapa jenis jamur menyerang kulit dan menyebabkan seseorang menderita penyakit kulit. Penyakit yang dikenal dan banyak didirita orang di masyarakat adalah panu dan kasas (ringworm).

Berbagai Penyakit Menular yang umum di Indonesia    

Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh serangga golongan kutu (mites), yaitu Sarcoptes scabiei.
Serangga ini menggali parit-parit halus dalam bagian epidermis kulit sehingga kulit mengalami iritasi, kerusakan, dan menimbulkan gatal-gatal. Apalia garukannya menimbulkan luka, penderita bisa mengalami infeksi sekunder dan terjadi pemindahan parasit dari suatu tempat ke tempat yang lain. 

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menghindari kontak dengan penderia, mengobati penderita sesegera mungkin sampai sembuh, dan menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.  

Ankylostomiasis (infeksi cacing tambang)
emahkah Anda atau anak Anda menderita sakit cacingan? Cacing penyebab  penyakit dapat berupa cacing tambang, cacing gelang, dan cacing kremi. Ankylostomiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh serangan cacing tambang, Ankylostoma duodenale, yang hidup di dalam usus halus dan menimbulkan pendarahan usus sehingga mengakibatkan anemia.

Pada saat menyerang manusia, cacing ini dalam bentuk larva infektif. Larva akan menembus kaki dan dalam waktu 3 hari larva akan mencapai paru setelah melewati pembuluh limfe, pembuluh darah, dan jantung. Dalam waktu 1 minggu larva masuk ke duodenum dan ileum. Sesudah 4 minggu sejak saat infeksi, cacing tambang menjadi cacing dewasa. 

Gejala yang ditunjukkan penyakit ini adalah adanya kelainan kuiit pada daerah tempat larva masuk berupa gatal, adanya gejala bronkitis, batuk, sembelit, diare, wajah pucat dan bengkak, edema tangan dan kaki, perut buncit, mudah lelah, mual-mual, dan muntah-muntah. 

Untuk mengobatinya sebaiknya hubungi dokter di puskesmas. Pencegahan ang dapat dilakukan adalah:

- mengobati secara tuntas penderita yang mungkin akan menjadi sumber infeksi,
- menjaga kebersihan lingkungan,
- mencegah infeksi dengan selalu memakai alas kaki, dan
- mengadakan pengobatan massal.

Askariasis (infeksi cacing gelang)

Askariasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa terdapat pada usus halus, sedangkan larva menimbulkan gangguan pada paru, sehingga menyebabkan pneumonitis. Cacing dewasa mendapat makanan dari sari makanan yang terdapat di dalam usus. Penularan penyakit melalui saluran pencemaan. Telur cacing yang ada di dalam usus penderita akan ke luar bersama tinja. Di dalam tanah, telur akan menjadi telur yang infektif. Telur cacing ditularkan melalui benda yang tercemar, contohnya tanah, makanan, tangan yang mengadakan kontak dengan tanah yang tercemar, dan barang atau mainan anak-anak. Telur cacing masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Telur cacing tidak tahan terhadap suasana kering, sinar matahari langsung lebih dari 15 jam, dan akan mati pada suhu 40° C.

Gejala yang menandakan adanya infeksi penyakit cacing adalah seperti berikut. Selama perpindahan larva ke paru, tubuh menunjukkan reaksi adnya alergi berupa infiltrasi paru, asma, dan pembengkakan pada bibir. Jika larvanya banyak timbul pneumonia berat ataµ bronko pneumonia. Perpindahan larva ke otak menyebabkan meningitis atau ensefalitis. Sisa-sisa metabolisme cacing dapat menyebabkan gejala keracunan yang menimbukan pembengkakan wajah, sukar tidur, nafsu makan turun, dan berat badan turun. Sebenamya gejala tersebut mirip dengan gejala infeksi cacing lainnya. 

Untuk pengobatan dapat menghubungi dokter atau puskesma. Sedangkan usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan adalah: 
- menjaga kesehatan individu dan lingkungan,
- pembuatan dan penggunaan kakus yang benar,
- menghindari penggunaan tinja untuk pupuk secara langsung ta melalui proses,
- melakukan pengobatan tuntas kepada penderita, dan
- melakukan pengobatan massal. 

Enterobiasis (infeksi cacing kremi)

Pemahkah Anda mendengar penyakit cacing kremi? Mungkin penyakit 1m tidak asing bagi Anda. Untuk mengenal penyakit tersebut lebih jelas, cobalah simak uraian berikut.

Enterobiasis atau oksiuriasis adalah penyakit infeksi usus oleh cacing kremi, Enterobius vermicularis atau Odcyuris vermicularis.

Cacing dewasa hidup di daerah sekum dan memakan isi usus serta bahan seluler (usus) setempat. Terkadang cacing berpindah tempat ke daerah sarapan (lambung, usus), osefagus atau hidung. Penularan melalui saluran pencernaan, yaitu telur cacing yang infektiftertelan melalui rongga mulut. 

Umumnya, gejala dan keluhan jarang timbul dengan jelas pada penderita. Gejala dan keluhan hanya timbul pada malam hari, yaitu jika cacing dewasa melakukan perpindahan ke daerah anus atau alat kelamin jika akan bertelur. Gejalanya berupa gatal-gatal di daerah anus sehingga penderita sukar tidur.

Usaha-usaha untuk pencegahan infeksi penyakit ini dilakukan dengan:
  • memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu, seperti memotong lruku, mencuci tangan sesudah buang air besar, membersihkan daerah sekitar dubur, dan cuci tangan sebelum makan;
  • memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan;
  • memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya;
  • menjemur, mencuci, dan menyeterika perlengkapan tidur dan pakaian.

Filariasis (infeksi cacingfilaria)

Ada satu lagi penyakit cacing yang biasa ditemukan, yaitu penyakit cacing yang menyebabkan pembengkakan pada daerah yang diserang, dikenal sebagai penyakit Filariasis. Filariasis merupakan suatu jenis penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh cacing filaria. Cacing filaria dewasa hidup di dalam saluran limfa dan kelenjar limfe. Penularan penyakit ini terjadi secara biologik oleh serangga. Di Indonesia terdapat 3 macam filarial yang menyebabkan filariasis, yaitu Wuchereria brancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.

Nyamuk culex, aedes, dan anopheles merupakan tuan rumah perantara bagi Wuchereria brancrofti. Sedangkan nyamuk mansonia dan anopheles merupakan tuan rumah perantara bagi Brugia malayi. Infeksi penyakit ini terjadi dengan masuknya larva cacing stadium ketiga (mikrofilaria) ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk. Larva, kemudian memasuki saluran limfe lalu tumbuh dewasa. Gejala yang timbul merupakan akibat dari fase radang dan karena adanya obstruksi. Pada fase radang gejala yang tampak adalah demam(suhu tubuh menjadi 40° C) yang disertai dengan menggigil, daerah yang terserang menjadi merah, nyeri, bengkak, dan saluran limfe dapat diraba. Pada fase obstruksi gejala yang umum adalah adanya varises limfe.

Pencegahan yang paling penting adalah memberantas vector penularannya, yaitu nyamuk. Di samping itu, perlu pula dilab}kan perlindungan individu dari gigitan nyamuk, pengobatan penderita dan orang pembawa penyakit (carrier) secara tuntas, serta memberikan pengobatan massal.

Amebiasis (disentri amuba)
Pemahkah Anda mendengar penyakit perut disentri amuba ? Penyakit disentri amuba atau amebiasis merupakan penyakit perut yang banyak dialami orang di negara kita ini. Amebiasis adalah penyakit infeksi yang terjadi terutama pada usus besar, dalam keadaan tertentu infeksi dapat menyebar ke hati, otak • dan paru. Penyebab penyakit ini adalah sejenis protozoa dari kelas Rhizopoda, yaitu Entamoeba histolytica.

Bentuk kista infektif masuk ke dalam mulut bersama dengan makanan atau minuman yang tercemar. Setelah nielewati lambung dinding kista akan pecah. Selanjutnya di dalam jaringan submukosa usus besar bentuknya berkembang menjadi tropozoit.

Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah dan lendir pada tinja penderita. Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan akut timbul nyeri perut yang hebat. Penderita biasanya buang air besar sebanyak 68 kali sehari. Tinja penderita berbau menyengat, berwama merah tua, berlendir da nada darah. 

Usaha-usaha pencegahan dapat dilakukan oleh, individu maupun oleh masyarakat. Pencegahan yang dapat dilakukan oleh individu adalah memasak air minum dan makanan secara baik dan benar, mencegah pencemaran makanan atau minuman oleh lalat, lipas atau tikus, serta menjaga kebersihan diri dan alat-alat makan dan minum. Pencegahan yang dapat dilakukan. Oleh masyarakat adalah mengadakan sistem pembuangan tinja dengan baik, tidak  menggunakan tinja untuk pupuk tanpa diproses dahulu, menjaga sumber air minum dari pencemaran tinja, dan mengobati penderita pembawa penyakit secara tuntas.

Malaria 
Malaria tentu merupakan salah satu penyakit yang tidak lagi asing bagi Anda, bukan? Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini, cobalah simak uraian berikut.

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenisprotozoa dari kelas sporozoa, genus Plasmodium. Ada empat spesies Plasmodium yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu Plasmodium vivax,plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovate.

paslmodium vivax menimbulkan malaria vivax, yaitu malaria tertian ringan. Plasmodium falciparum menimbulkan malaria falciparum (yaitumalaria tertiana hebat), malaria pemisiosa, dan blackwater fever. Plasmodium malariae menumbuhkan malaria malariae atau malaria quartana.

Penuularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa sporozoid infektif. Penularan lainnya adalah melalui transfuse darah, plasenta ibu atau jarum suntik. Penularan yang bukan melalui gigitan nyamuk, protozoa menginfeksi penderita bukan dalam bentuk sporozoid, tetapi dalam bentuk tropozoid. Setelah sporozoid masuk tubuh calon penderita, 5 sampai 7 hari kemudian, parasit berkembang biak di dalam sel darah merah, parasit berkembang menimbulkan kerusakan sel darah merah. Sel darah merah yang tidak akan mengalami menguraikan dan mengakibatkan anemia. Anemia dapat menimbulkan kelainan .jaringan dan kekrusakan organ. Adanya demam tinggi dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, otak, ginjal, dan hati. Pigmen malaria dari hemoglobin menimbulkakn pigmentasi hitam atau cokelat pada hati, limfa, dan sumsum tulang belakang. Gejala lain penyakit ini adalah adanya pembesaran limfa, terutama jika penderita mengalami demam berulang-ulang.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- mengobati penderita dan orang yang dalam tubuhnya mengandung prasit malaria;
- memberantas sarang nyamuk;
- memberantas nyamuk;
- meencegah gigitan nyamuk.

Toksoplasmosis

Sudah pemahkah Anda mendengar penyakit Toksoplasmosis? Untuk mengetahui lebih lanjut simaklah uraian berikut. Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit sejenis protozoa, subfilum prorozoa, kelas Toxoplasmea, yaitu oleh Toxoplasma gondii. Infeksi parasit ini menimbulkan radang pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak, dan selaput otak. Kucing merupakan sumber perantara infeksi bagi manusia. Kucing yang terinfeksi akan mengeluarkan tinja yang mengandung ookista Toxoplasma. Ookista ini dapat menginfeksi manusia melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja kucing tersebut yang mengandung ookista. 

Toksoplasmosis • dapat pula ditularkan melalui makanan yang mengandung pseudokista dengan perantara daging, susu sapi, dan telur unggas yang tidak dimasak atau kurang matang memasaknya. Selain itu, penularan dapat pula terjadi melalui udara dengan terisapnya titik ludah dari penderita atau hewan sakit. Penularan dapat juga terjadi dengan adanya kontak antara kulit dengan jaringan ekskreta binatang yang sakit. Penularan lain dapat pula terjadi pada bayi/janin yang didapat dari ibu selama bayi tersebut dalam kandungan atau melalui air susu.

Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan cara:
- memasak makanan dan minuman dengan sempurna;
- mengobati hewan perantara, terutama kucing yang sakit;
- menjaga kebersihan individu dan lingkungan.

Kolera
Mungkin Anda pernah mendengar atau membaca di surat kabar bahwa  kolera tergolong salah. satu penyakit yang cepat penularannya dan mematikan. Apa kolera itu?

Kolera adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh sesuatu kuman yang disebut Vibrio comma, atau Vibrio cholerae atau Spirillum cholerae.

Penularan dapat terjadi secara langsung dari penderita melalui tinja atau muntah atau secar􀀜 tidak langsung dengan perantara lalat. Penularan terjadi melalui saluran pencernaan. Gejala yang umum adalah penderita mengalami diare dan muntah-muntah. Pada kasus diare, tinja mula-mula berbentuk normal, kemudian berubah menjadi tidak berwarna lalu berbuih-buih, akhirnya berbentuk seperti air beras.

Untuk kasus muntah, muntahan pertama biasanya berupa makanan, emudian berubah menjadi bentuk seperti air beras. Akibat adanya diare dan muntah ini, tubuh penderita akan kehilangan cairan tubuh.

Cara pencegahan penyakit ini adalah dengan:
- mengisolasi penderita;
- sterilisasi peralatan yang terkena tinja dan muntah penderita;
- memberikan perlindungan sumber air minum;
- memasak makanan dan minuman secara benar;
- menghindari tercemarnya makanan/minuman/peralatan makan dari lalat;
- menjaga kebersihan lingkungan.

Demam Tifoid (tifus atau paratifus)

Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri golongan Salmonela, yaitu Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B atau C.

Sumber infeksi adalah orang yang sedang menderita penyakit ini atau yang sedang ada dalam tahap penyembuhan. Penderita yang ada dalam masa penyembuhan umurnnya masih mengandung bibit penyakit di dalam kantung empedu maupun di dalam ginjalnya. Salmonella akan memasuki tubuh calon penderita melalui saluran pencemaan.

Tanda- tanda khas dari penyakit ini adalah demam, gejala-gejala keluhan pada perut, pembesaran limpa, dan erupsi kulit. Pencegahan penyakit ini penderita melalui perbaikan kebersihan individu dan lingkungan, mengusahakan penyediaan sarana air yang baik, dan memberikan vaksinasi (vaksin TAB).

Deferi 
Diferi adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri bacillus, yaitu Coryan acterium diphtherial. Umurnnya yang banyak terinfeksi penyakit ini adalah anak-anak.

Tempat hidup bakteri ini pada saluran pemapasan atas. Penularan melalui titik ludah merupakan cara penularan yang paling utama. Penularan lain dapat melalui pencemaran tangan, dan saputangan. Penularan melalui debu jarang sekali terjadi. Bagian tubuh yang dapat mengalami infeksi adalah tonsil, nasofaring, laring, dan bagian saluran pernapasan atas lainnya. Gejala umum adalah demam, menggigil, dan badan lemah. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah, imunisasi aktif dan imunisasi pasif. lmunisasi aktif (vaksinasi) pertama sebaiknya sudah diberikan pada saat anak berusia 3 bulan, diberikan bersama-sama dengan imunisasi tetanus, pertusis, dan polio myelitis. Vaksinasi kedua diberikan dua tahun kemudian, sedangkan vaksinasi ketiga diberikan pada waktu anak mulai masuk sekolah. lmunisasi pasif dilakukan untuk mendapatkan perlindungan selama 2 - 3 rninggu.

Disentri hasiler
Sebagai orang awam, sukar membedakan antara disentri hasiler dan disentri amuba, karena gejala yang terlihat dari kedua penyakit tersebut sama, yaitu diare. Untuk mengetahui perbedaan disentri hasiler dengan disentri amuba, coba simak uraian berikut. Disentri hasiler adalah infeksi usus besar yang disebabkan oleh bakteri patogen, genus Shigella. Ada macam-macam spesies dan varian dari bakteri ini, di antaranya Shigella shigae, Shigellaflexneri, Shigella boydii, Shigella schnlitzei, dan Shigella sonei. Shigella shigae adalah kuman penyakit yang paling ganas sedangkan Shigella sone merupakan penyakit yang paling ringan.

Kuman masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Racun yang dikeluarkan menyebabkan peradangan pada usus. Jika racun diserap darah, peradangan dapat menyebar ke bagian mata, sendi-sendi atau saraf perifer.

Gejala penyakit ini adalah penderita mengalami panas badan sampai 420C, mengeluh gangguan perut, mual, dan muntah. Diare dapat terjadi sebannyak 20 - 40 kali dalam 24 jam. Mula-mula tinja yang keluar bercampur dengan sedikit darah dan lendir, kemudian tinja hanya terdiri atas lendir berdarah yang mengandung hasil kikisan sel mukosa usus dan kuman-kuman. Nyeri perut semakin lama semakin hebat.

Usaha pencegahan penyebaran penyakit ini dapat dilakukan dengan:
- mengisolasi para penderita;
- mensterilisasi peralatan tidur, pakaian, dan peralatan lain yang digunakan oleh penderita;
- memberikan perlakukan desinfeksi terhadap tinja penderita;
- melakukan pengawasan pembuatan makanan/es yang menggunaka air yang tidak dimasak;
- memasak air minum terlebih dahulu.

Tetanus
Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Kuman tetanus terdapat di dalam tanah. Penularan terjadi melalui luka yang terbuka. Untuk menghindari terjadinya tetanus adalah dengan membersihkan dan mengeluarkan benda asing dari Iuka tersebut. Luka diberi antibiotik untuk membasmi infeksi dan mencegah pembentukan toksin.

Gejala awal penyakit ini adalah mulut terkancing karena kejang otot muka. Kejang, kemudian menjalar ke bagian leher, tulang belakang, otot dinding perut, dan otot-otot lain secara menyeluruh. Kejang akan berulang-ulang  dengan adanya rangsangan sinar, sentuhan atau dapat terjadi dengan sendirinya.

Untuk pengobatan, penderita biasanya diberi serum anti tetanus atau kortihosterid dan serum antitetanus. Perlakuan lainnya adalah dengan pemberian obat pengendali penyakit, pemberian napas buatan, dan menjauhkan penderita dari berbagai rangsangan. Pengobatan dilakukan oleh dokter di rumah sakit atau Puskesmas. Oleh karenanya jika ada gejala penyakit ini hendaknya segera menghubungi dokter atau puskesmas.

Usaha pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini adalah dengan:
- memberikan imunisasi
- merawat dan membersihkan luka serta membiarkan luka tetap terbuka.

Perlu kita ketahui macam-macam luka yang sering menjadi tempat masuknya kuman tetanus dalah, antara lain:
- luka tembus pada kulit;
- luka yang menimbulkan kerusakan luas;
- luka bakar tingkat dua dan tiga;
- luka di bawah kuku;
- luka bekas suntikan narkotika;
- luka bekas irisan tali ari-ari pada bayi;
- luka bekas pengguguran kandungan.

Tuberkolosis
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi spesifik pada manusia dan hewan. Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis Mycobacterium avium, dan Mycobacterium microti.

Gejala umum penderita penyakit ini adalah lemah badan, penurunan. Berat  badan. meningkatnya suhu tubuh, berkeringat malam hari. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah:
- memberikan imunisasi aktif dengan vaksin BCG;
- memberikan obat-obat antituberkulosis;
- menuntaskan pengobatan terhadap penderita.

Campak 
Campak adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubela. Sebagian besar penderita adalah anak-anak. Jika campak menyerang wanita harnil maka dapat mengganggu kandungannya sehingga terjadi keguguran.

Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata, hidung, dan tenggorokkan. Penyebaran virus melalui udara pada saat batuk, bersin, dan berbicara.

Gejala penyakit ini adalah demam, sakit kepala, mata memerah dan berair, batuk, pilek, serak, bintik-bintik •dan ruam pada kulit. Ruam kulit mula-mula terjadi di daerah belakang telinga atau muka lalu menyebar ke seluruh badan dan akhimya ke bagian kaki dan tangan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi atau pemberian gamma globulin. Pemberian vaksinasi dapat memberikan imunitas yang cukup efetif Pemberian gamma globulin dapat mencegah atau memperingan gejala klinis tetapi tidak memberikan imunitas yang efektif.

Demam berdarah dengue
emam berdarah dengue adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus dari genus Flavivirus, yaitu virus dengue. Vektor penulamya adalah nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nnyeri tulang dan persendian, rasa lemah, pendarahan pada kulit. Gejala tersebut dapat pula disertai muntah, diare, kejang, nyeri perut, dan pendarahan usus.

Pencegahan utamanya ditujukan untuk memberantas nyamuk yang menyebarkan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan cara pemberantasan nyamuk yang paling baik dan tidak merusak lingkungan.

Hepatitis oleh virus
Anda tentunya telah kenal dengan penyakit ini. Hepatitis adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus. Ada 2 macam virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A dan virus hepatitis B.

Penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan makanan tercemar tinja penderita, yang tidak dimasak atau kurang sempurna cara memasaknya. Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat gigi/alat rnakan dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja penderita yang tidak dimasak atau dimasak kurang sernpuma.

Gejala yang timbul pada masa prodromal tampak mirip dengan influenza, rnisalnya capek, sakit kepala, dan ada ingus. Gejala yang timbul pada masa ikterus adalah tidak ada nafsu makan, nyeri perut kanan atas, konjungtivis, pilek dan faringitis.

Usaha- usaha pencegahan adalah dengan:
- mebcegak kontak dngan penderita
- menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang menularkan virus;
- menjaga kebersihan lingkungan;
- menseterilkakn peralatan kedokteran dan peralatan rumah tangga yang tercemar oleh keluaran-keluaran dari penderita;
- memeriksa orang yang akan menjadi donor darah;
- mernberikan gamma globulin atau vaksinasi.

Poliomyelitis 
lngatkah Anda dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) penyakit polio pada tahun 1996. Apa sebenamya penyakit tersebut? Poliomielitis adalah radang selsel saraf tulang belakang. Penyebab penyakit ini adalah virus poliomielitus. Penularan terjadi melalui makanan dan/atau minurnan yang tercemar tinja penderita atau melalui titik ludah penderita. Mulut merupakan tempat rnasuk virus polio. Virus rnemperbanyak diri pada bagian faring atau usus Jtau pada kedua tempat di atas.

Gejala yang ditimbulkan adalah dernam, sakit tenggorokan, nyeri kepala, nyeri kaki, nyeri leher, nyeri punggung, dan dalam keadaan parah menunjukkan adanya kelainan sistem saraf pusat seperti adanya kelumpuhan.

Vaksinasi merupakan tindakan pencegahan yang terbaik. Vaksinasi dapat dilakukan melalui suntikan atau dengan cara diteteskan pada mulut.

Rabies (penyakit anjing gila)
Rabies adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh infeksi virus rabies. Virus ini hanya hidup dan berkembang biak di dalam jaringan saraf. Virus masuk ke dalam tubuh melalui Iuka terbuka atau lecet kulit yang tercemar air ludah binatang yang menderita rabies. Sumber infeksi yang utama adalah anjing. Ada pula binatang berdarah panas lain, terutama karnivora. Kelelawar dapat juga menjadi sumber infeksi.

Jika seseorang mengalami gigitan anjing, hendaknya ia membersihkan bekas-bekas air liur anjing dari kulit sekitar bekas gigitan. Cara membersihkannya dengan menggunakan larutan sabun, lalu beri larutan pekat hidrokhorida atau asam nitrat atau kristal permanganate, atau lebih baik dengan cara yang diajarkan dengan ajaran agama Islam.

Usaha pencegahan yang paling efektif adalah:
- memvaksin anjing, binatang-binatang karnivora seperti kucing atau kera peliharaan;
- mengarantina anjing, kucing, kera yang datang dari daerah yang tidak bebas rabies.

Panu (tinea versicolor)
Panu bukan merupakan penyakit yang asing bagi kita, bukan! Tentu kita sering melihat orang yang kena penyakit ini.

Panu adalah sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Penularan penyakit ini dapat terjadi akibat kontak langsung dengan penderita atau melalui pakaian, alat tidur, dan handuk. Gejala utamanya adalah adanya bercak putih tak terbatas, bersisik halus, dan dapat meluas ke seluruh tubuh Pada umumnya bercak putih tersebut tidak disertai rasa gatal. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencap kebersihan individu, menghindari kontak langsung dengan penderita, dan menghindari penggunaan peralatan tidur, mandi, serta pakaian penderita.

Pencegahan penyakit-penyakit menular dan usaha pencegahannya untuk setiap jenis penyakit. Jika Anda perhatikan dari usaha-usaha pencegahan yang disarankan maka tentu Anda dapat melihat bahwa secara umum usaha-usaha pencegahan tersebut dapatlah digolongkan ke dalam tiga kategori cara pencegahan berikut ini.

No comments:

Popular Posts