Saling Ketergantungan Antarmakhluk Hidup

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Istilah ekologi berasal dari kata Latin, oikos artinya tempat tinggal atau rumah, dan logos artinya ilmu. Sedangkan lingkungan secara umum dapat didefinisikan segala sesuatu baik makhluk hidup atau benda tak hidup yang ada di sekitar individu itu sendiri. 

Makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, tetapi saling mempengaruhi. Setiap individu hidup dan menempati suatu tempat tertentu yang disebut habitat, misalnya habitat pohon bakau di daerah rawa-rawa, habitat cacing tanah di tanah yang lembab, habitat rusa di padang rumput, dan sebagainya. Rawa-rawa, tanah lembab dan padang rumput mempunyai ciri-ciri seperti suhu, kelembaban, curah hujan, cahaya matahari tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pohon bakau, cacing tanah dan rusa. 


Suhu, kelembaban, curah hujan, cahaya matahari merupakan komponen abiotik, dan sebagai lingkungan biotik bagi pohon bakau, cacing dan burung. Di habitat padang rumput juga hidup berbagai makhluk hidup lain baik yang sama spesiesnya maupun yang berbeda spesies dengan rusa, misalnya: semut, ular, dan belalang. Seluruh ma􀀵luk hidup itu merupakan lingkungan biotik bagi rusa. 

INTERAKSI ANTAR INDIVIDU

Masih ingatkah Anda tentang populasi? Interaksi antarindividu terjadi dalam suatu populasi, interaksinya bisa berupa kompetisi untuk memperebutkan kebutuhan yang sama untuk hidupnya, seperti kebutuhan akan makanan,. air, cahaya dan ruang. Interaksi kompetisi antarindividu dalam suatu populasi disebut kompetisi intraspesies. Kompetisi intraspesies bisa secara langsung atau tidak langsung. Contoh kompetisi langsung adalah peristiwa perkelahian dua seekor ayam jantan yang memperebutkan seekor betina. Contoh kompetisi tidak langsung yaitu terjadinya dua atau lebih .ndividu berlomba untuk memperoleh kebutuhan hidup seperti makanan, air, udara, cahaya, dan sebagainya. Kompetisi dapat menimbulkan kematian atau xrpindahnya individu yang kalah ke tempat lain. Hubungan intraspesifik . yang bersifat selain kompetisi adalah kooperasi, misalnya: tolong menolong, bersama-sama menghadapi musuh, rrremberi makan anaknya, memelihara dan menjaga anak-anaknya, dan sebagainya. 

Akibat interaksi intraspesifik dapat menyebabkan kematian, kelahiran dan migrasi, disebut efek ekologi. 

INTERAKSI ANTARPOPULASI

Suatu habitat umurnnya tidak hanya ditempati oleh satu populasi saja, tetapi bisa ditempati oleh beberapa populasi yang hidup berdampingan dan berinteraksi. Bentuk interaksi antarpopulasi yang berbeda spesies disebut antarspesies, yaitu hubungan antara dua individu yang berbeda spesies, misalnya ayam dengan tikus, tikus dengan kucing, kelinci dengan harimau dan sebagainya. Menurut Dwidjoseputro (1994) hubungan antarspesifik dapat dikelompokkan menjadi delapan bentuk dasar, yaitu sebagai berikut.

  • Netralisme, bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan. Contoh : ayam dengan kambing di halaman berumput.
  • Predasi, interaksi dua individu dari populasi berbeda spesies berupa makan-dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu  yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut _ mangsa. Contoh : harimau memakan kelinci, harimau sebagai predator dan kelinci adalah mangsa. Coba cari contoh lain peristiwa predasi!
  • Parasitisme, hidup bersama antara dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungkan sepihak saja, misalnya hubungan antara kutu yang mengisap darah tikus. Kutu sebagai parasit dan tikus sebagai inang. Pada hubungan parasitisme, parasit biasanya tidak akan membunuh inangnya karena kalau inang mati maka parasitnya juga akan mati karena kehilangan sumber makanan. ltulah perbedaannya dengan predasi.
  • Mutualisme, bila dua spesies makhluk hidup, hidup bersama masing­masing mendapat keuntungan dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat hidup. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi. Contoh bakteri yang dapat menguraikan selulosa hidup dalam usus, sapi atau hewan pemamah biak lain. Bakteri mendapat makanan dan habitat yang sesuai untuk hidupnya dan sapi mendapat sari makanan hasil penguraian selulosa oleh bakteri.
  • Komensalisme, hubungan yang terdapat antara dua spesies, di mana populasi yang satu mendapat keuntungan sedangkan populasi yang lainnya tidak terpengaruh secara berarti dengan kata lain tidak mendapat keuntungan atau dirugikan. Contoh: anggrek atau paku-pakuan yang hidup menempel pada tanaman lain.
  • Kompetisi, hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas. Contoh: beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di suatu padang rumput. Harimau dengan singa di padang rumput memburu kelinci sebagai makanannya.
  • Kooperasi, hubungan dua populasi di mana bila hidup bersama akan lebih menguntungkan bagi kedua populasi dibandingkan bila hidup sendiri-sendiri, tetapi kedua populasi bisa hidup sendiri-sendiri. Contoh : Kerbau dengan burung yang suka makan kutu. Bakteri Rhizobium dengan akar kacang-kacangan.
  • Antagonisme atau antibiosis sebagai lawan kooperasi yaitu merupakan hubungan dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bisa hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati. Contoh: hubungan anjing dan kucing, jamur penghasil antibiotik dan bakteri.

RANTAI MAKANAN, JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN

Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik mulai dari tingkat individu sampai biosfer. Interaksi komponen biotik dan abiotik misalnya dalam penggunaan oksigen untuk pernapasan, dan penyerapan cahaya matahari oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis. Interaksi tersebut akan semakin kompleks pada tingkat ekosistem. 

Dalam mengikuti interaksi intraspesies dan antarspesies kita seolah-olah melihat jalur lalu-lintas pemindahan energi dari komponen abiotik (tanah, air, udara, cahaya) ke dunia kehidupan atau komponen biotik. Dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau yang menerima sebagian radiasi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk zat makanan melalui proses fotosintesis, hasil fotosintesis ini selanjutnya sebagai bahan dasar untuk menopang kehidupan seluruh makhluk hidup. Masih ingatkah Anda dengan istilah produsen? Tumbuhan penghasil makanan inilah yang disebut produsen. Semua hewan yang memakan tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung disebut konsumen. 

Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk kelangsungan hidupnya semua organisme memerlukan energi dalam bentuk energi kimia. Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain melalui serangkaian urutan makan dan dimakan disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan dimakan antarindividu dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Struktur trofik ini terdiri dari tingkat­tingkat trofik. Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu. Tingkat trojik pertama adalah kelompok organisme autotrof yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri atau produsen. Tingkat trojik kedua ditempati oleh organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau konsumen. Konsl.lmen terdiri dari konsumen primer pada tingkat trofik kedua adalah organisme pemakan produsen disebut herbivora, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga yaitu pemakan konsumen primer disebut karnivora (pemakan hewan), dan konsumen tersier pada tingkat trofik keempat pemakan konsumen sekunder, dan seterusnya. Organisme pemakan segala yaitu pemakan produsen maupun konsumen disebut omnivora.

Rantai makanan dimulai dari produsen rnisalnya rumput, kemudian rumput dimakan ulat, ulat dimakan burung dan burung dimakan ular dan seterusnya. Rumput sebagai produsen, ulat, burung dan ular adalah konsumen. Ulat konsumen tingkat I (konsumen primer), burung konsumen tingkat II (konsumen sekunder) dan ular konsumen tingkat III (konsumen tersier), dan seterusnya.

Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan. Suatu jenis produsen dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Suatu konsumen primer juga bisa memakan berbagai jenis produsen dan dapat dimakan oleh berbagai jenis konsumen sekunder. Begitu juga dengan konsumen tersier dan seterusnya. Percabangan rantai makanan dapat terjadi pada setiap tingkat trofik. Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang-cabang sehingga membentuk jaring-jaring makanan. Jalur makan dan dimakan dalam rantai makanan menunjukkan jalur aliran energi dan daur materi dalam ekosistem, karena pada makanan terkandung energi dan materi.

No comments:

Popular Posts